Back

GBP/JPY Gagal Pulih dari Terendah Dua Minggu di Sekitar 162,00 karena Masalah Downing Street

  • GBP/JPY melanjutkan penembusan ke sisi bawah dari garis tren dua bulan, mengambil penawaran  jual yang menyegarkan kembali level terendah harian.
  • Beberapa diplomat penting Inggris termasuk Menteri Kesehatan Sajid Javid, Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Wakil Ketua Partai Konservatif Bim Afolami mengundurkan diri.
  • 100-DMA dan garis support naik dari bulan Maret memikat para penjual di tengah sinyal MACD yang bearish.

GBP/JPY mengambil penawaran jual yang menyegarkan kembali terendah intraday di sekitar 161,70, turun untuk hari kedua berturut-turut, selama sesi Asia hari Rabu. Pasangan lintas mata uang ini mengalami penurunan terbanyak dalam tiga minggu pada hari sebelumnya di tengah drama politik Inggris. Yang juga membebani pasangan mata uang ini adalah sentimen risk-off yang luas karena kekhawatiran terhadap resesi.

Pada hari Selasa, PM Inggris Boris Johnson mengalami hari yang sulit karena anggota senior kabinetnya, serta Partai Tory, mengundurkan diri setelah dia memutuskan untuk mempertahankan mantan tokoh politik partai Konservatif Chris Pincher di posnya setelah tuduhan pelecehan seksual dilontarkan terhadapnya. Pemimpin Inggris itu, bagaimanapun, menyesali keputusannya dan mengambil langkah-langkah tetapi sudah terlambat. Meski begitu, PM Inggris Johnson tetap bertekad untuk mempertahankan jabatannya dan membentuk kabinet baru.

Para pejabat penting yang mengundurkan di antaranya adalah Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Wakil Ketua Partai Konservatif Bim Afolami. Perlu dicatat bahwa beberapa politisi berbaris dalam antrean untuk meninggalkan kapal karena tampaknya kapal itu tenggelam.

Perlu diperhatikan bahwa krisis energi di Jerman, kekeringan di Italia, dan prospek ekonomi suram Bank of England merupakan beberapa katalis utama yang menenggelamkan harga GBP/JPY sebelumnya, sebelum melakukan pullback korektif terbaru. Pada baris yang sama bisa jadi adalah harapan berakhirnya pesimisme Inggris setelah pembubaran kabinet saat ini, yang kemungkinan besar akan segera terjadi.

Selanjutnya, para pedagang GBP/JPY harus memperhatikan beberapa katalis risiko untuk petunjuk arah yang baru.

Analisis Teknis

Pasangan GBP/JPY menegaskan pullback hari sebelumnya dari pertemuan resistance di 165,00, termasuk DMA 21 dan garis tren menurun dua minggu.

Yang juga menjaga harapan para penjual adalah keberhasilan pasangan mata uang ini menembus garis support penting sebelumnya dari 12 Mei, sekarang merupakan resistance di sekitar 162,45.

Selain itu, sinyal MACD yang bearish dan tidak adanya kondisi RSI yang oversold juga membuat para penjual GBP/JPY tetap optimis untuk menembus support 100-DMA, di dekat 160,85.

Dengan ini, pasangan mata uang tersebut dapat membidik garis support naik berusia empat bulan, di 159,30 pada saat berita ini ditulis.

Jika harga tetap bearish melewati 159,30, maka kemungkinan untuk menyaksikan penurunan ke level terendah Mei di 155,59 tidak dapat dikesampingkan.

Sebaliknya, pergerakan pemulihan awalnya dapat mengarah ke garis support sebelumnya dari bulan Mei, di dekat 162,45.

Namun, para pembeli GBP/JPY tetap tertekan sampai mereka melewati rintangan penting di 165,00 yang disebutkan di atas.

Setelah itu, harga dapat dengan cepat bergegas menuju puncak tahunan di 168,73, yang dicatat pada bulan Juni.

GBP/JPY: Grafik Harian

GBP/JPY: Grafik Harian

Tren: Diperkirakan akan terjadi penurunan lebih lanjut

 

Analisis Harga AUD/USD: Pembeli Melesat dan Incar 0,6850

AUD/USD mencoba untuk menembus lebih tinggi karena Dolar AS berusaha keras untuk maju setelah pergerakan yang cukup besar dalam semalam. Harga terakum
Baca selengkapnya Previous

USD/CHF Berusaha Keras untuk Menegaskan Optimisme Pasar Opsi di Bawah 0,9700

USD/CHF turun dari level tertinggi 12 hari, menghentikan tren naik tiga hari, karena pasar mengkonsolidasikan volatilitas berat hari sebelumnya di ten
Baca selengkapnya Next