Back
20 May 2014
AUD Masih Lemah - BTMU
FXStreet - Lee Hardman , Analis Valas di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, mengamati meningkatnya kelemahan di sekitar dolar Aussie.
Kutipan Penting
"Dolar Australia terus melemah di sesi perdagangan Asia dengan kurs AUD/USD jatuh kembali di bawah level 0,9300. Kelemahan dolar Australia telah diperpanjang setelah sebelumnya rilis ringkasan rapat dewan RBA terbaru yang mengungkapkan bahwa RBA tampaknya telah menurunkan pandangan mereka untuk pertumbuhan lapangan kerja."
"RBA mencatat bahwa "pemulihan di pasar tenaga kerja selama periode proyeksi diperkirakan akan cukup bertahan lebih lama dari yang diperlukan. Pertumbuhan PDB diperkirakan tidak akan naik di atas tren sebelum pertengahan-2015."
"Dengan demikian tingkat pengangguran tidak diperkirakan akan mulai menurun secara konsisten sampai setelah ini". Itu mendukung pandangan kami bahwa RBA tidak terburu-buru untuk mulai menaikkan suku bunga dengan waktu kenaikan suku bunga pertama lebih mungkin pada semester kedua 2015."
"Yield pada kontrak future bill bank 90 hari Desember 2015 telah menurun sekitar 0,50 poin sejauh ini di 2014 ke 3,07% menyoroti bahwa pasar sudah bergerak untuk mengabaikan kecepatan yang lebih sederhana dari pengetatan di tahun-tahun mendatang. Namun daya tarik carry dolar Australia telah meningkat bersama penurunan berkelanjutan dalam volatilitas pasar keuangan."
"Rasio spread yield tiga bulan antara Australia dan Amerika Serikat dibagi dengan tiga bulan tersirat volatilitas ATM AUD/USD, yang merupakan ukuran daya tarik carry, telah meningkat kembali ke tingkat yang jelas antara pertengahan 2011 dan awal 2013 saat kurs spot AUD/USD relatif stabil di atas paritas. Itu sinyal bahwa jika kondisi pasar keuangan terus tetap stabil, masih muncul lingkup permintaan carry untuk mengangkat dolar Australia lebih lanjut dalam waktu dekat. S&P juga telah menjelaskan bahwa tidak ada risiko langsung pada peringkat utang AAA Australia setelah komentar kemarin dari analis sovereign S&P Michaels kepada Australian Financial Review bahwa badan tersebut "ingin melihat pemerintah meningkatkan kinerja anggaran selama beberapa tahun ke depan"."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **
Kutipan Penting
"Dolar Australia terus melemah di sesi perdagangan Asia dengan kurs AUD/USD jatuh kembali di bawah level 0,9300. Kelemahan dolar Australia telah diperpanjang setelah sebelumnya rilis ringkasan rapat dewan RBA terbaru yang mengungkapkan bahwa RBA tampaknya telah menurunkan pandangan mereka untuk pertumbuhan lapangan kerja."
"RBA mencatat bahwa "pemulihan di pasar tenaga kerja selama periode proyeksi diperkirakan akan cukup bertahan lebih lama dari yang diperlukan. Pertumbuhan PDB diperkirakan tidak akan naik di atas tren sebelum pertengahan-2015."
"Dengan demikian tingkat pengangguran tidak diperkirakan akan mulai menurun secara konsisten sampai setelah ini". Itu mendukung pandangan kami bahwa RBA tidak terburu-buru untuk mulai menaikkan suku bunga dengan waktu kenaikan suku bunga pertama lebih mungkin pada semester kedua 2015."
"Yield pada kontrak future bill bank 90 hari Desember 2015 telah menurun sekitar 0,50 poin sejauh ini di 2014 ke 3,07% menyoroti bahwa pasar sudah bergerak untuk mengabaikan kecepatan yang lebih sederhana dari pengetatan di tahun-tahun mendatang. Namun daya tarik carry dolar Australia telah meningkat bersama penurunan berkelanjutan dalam volatilitas pasar keuangan."
"Rasio spread yield tiga bulan antara Australia dan Amerika Serikat dibagi dengan tiga bulan tersirat volatilitas ATM AUD/USD, yang merupakan ukuran daya tarik carry, telah meningkat kembali ke tingkat yang jelas antara pertengahan 2011 dan awal 2013 saat kurs spot AUD/USD relatif stabil di atas paritas. Itu sinyal bahwa jika kondisi pasar keuangan terus tetap stabil, masih muncul lingkup permintaan carry untuk mengangkat dolar Australia lebih lanjut dalam waktu dekat. S&P juga telah menjelaskan bahwa tidak ada risiko langsung pada peringkat utang AAA Australia setelah komentar kemarin dari analis sovereign S&P Michaels kepada Australian Financial Review bahwa badan tersebut "ingin melihat pemerintah meningkatkan kinerja anggaran selama beberapa tahun ke depan"."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **