IHSG Lanjutkan Kenaikan ke 6.642,91, Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga

• IHSG kembali naik, ditutup di zona hijau untuk hari kedua.
• BI mempertahankan suku bunga utama di 5,75%.
• Emas 1 gram Antam sedikit mereda setelah mencatatkan rekor tertinggi kemarin. 

IHSG menutup hari Rabu di 6.634,37 naik 1,47%. Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka di 6.589,32 dan naik ke tertinggi hari 6.642,91. Indeks mempertahankan posisi di wilayah hijau sepanjang hari meskipun sedikit pangkas kenaikan menuju penutupan. Indeks naik untuk dua hari perdagangan berturut-turut dan melanjutkan pemulihan dari 5.882,60, terendah 2025 yang diraih pada 8 April, hari pertama setelah libur panjang lebaran.

Indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan, berada di zona hijau dan INFOBANK menjadi indeks saham dengan kinerja terbaik karena naik lebih dari 3%. Hampir semua emitan perbankan dalam indeks ini hijau. ARTO memimpin +7,2%, diikuti oleh BBTN 4,66%, dan BBRI +3,86%.

BI Mempertahankan Suku Bunga Kebijakan

Peristiwa paling menonjol untuk pasar Indonesia hari ini adalah keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI). Bank sentral Indonesia setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilangsungkan selama dua hari dari 22-23 April 2024 memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75%. Selain itu, bank sentral juga mempertahankan Suku Bunga Deposit Facility di 5,00% dan Suku Bunga Lending Facility di 6,50%.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan, "Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi 2025-2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%, mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental di tengah makin meningaktnya ketidakpastian global dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi. Ke depan BI terus mencermati ruang penurunan BI Rate lebih lanjut dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi."

Rupiah menguat ke 16.859 terhadap Dolar AS di seputar keputusan Bank Indonesia setelah sebelumnya melemah ke 16.879. Setelah itu, mata uang ini tidak bergerak di area 16.860 di pasar spot pada saat berita ini ditulis.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun turun ke 6,954%, mematahkan kenaikan tiga hari berturut-turut sebelumnya. Dengan demikian, imbal hasil melanjutkan penurunan dari 7,235% yang diraih pada 9 April. Penurunan imbal hasil mengindikasikan obligasi diminati pada hari ini. Imbal hasil bertenor 30 tahun di 7,139%, juga meunjukkan penurunan meskipun tidak securam imbal hasil yang disebutkan di atas.

Emas 1 Gram Antam kembali di Bawah Rp2.000.000

Harga emas 1 gram Antam adalah Rp1.991.000, sedikit mereda setelah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di Rp2.016.000 pada hari kemarin. Penurunan ini didorong oleh harga emas dunia (XAU/USD) yang sedikit merosot setelah mencapai tertinggi sepanjang masa di area $3.500. Aksi profit-taking diduga berada di balik penurunan ini. 

Selain itu, yang juga diindikasikan menekan emas adalah komentar melegakan dari Trump yang mengatakan dia tidak ada niat untuk memecat Ketua The Fed, Jerome Powell, dan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang melihat de-eskalasi dengan Tiongkok. 

IHSG terus naik setelah menembus lower high 6.510 kemarin. Namun demikian, indeks harus menembus lower high lainnya di 6.707,38 untuk semakin mematahkan struktur lower highs dan lower lows yang terbentuk sejak akhir September 2024. Namun jika memang indeks mencoba mematahkan struktur tersebut dengan membuat higher high, maka indeks bisa sedikit turun untuk membuat higher low sebelum kembali naik lagi dalam beberapa hari atau minggu ke depan. Indeks bisa menggunakan titik tembus lower low 6.510 sebagai support dalam kasus koreksi.

Namun perlu diingat, IHSG berada dalam tren bearish dalam gambaran yang lebih besar. Tren tersebut diindikasikan oleh posisi indeks yang masih berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 7.167. Indeks perlu menembus dan ditutup di atas SMA ini untuk benar-benar membalikkan tren menjadi bullish.

Grafik Harian IHSG