Back

Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Naik ke Dekat Tertinggi Lima Bulan, Level $33,50

  • Harga Perak naik ke level tertinggi hampir lima bulan di $33,40, terakhir terlihat pada 14 Februari.
  • Permintaan untuk logam safe-haven menguat di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dan kekhawatiran yang berkembang akan potensi resesi AS.
  • Perak juga mendapatkan momentum seiring dengan data inflasi AS yang lebih lemah, memicu spekulasi bahwa The Fed akan segera melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut.

Harga perak (XAG/USD) melanjutkan momentum kenaikannya untuk sesi ketiga berturut-turut, bergerak di sekitar $33,30 per troy ons selama jam perdagangan Asia pada hari Kamis. Logam mulia ini mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan safe-haven di tengah ketegangan perdagangan yang meningkat dan kekhawatiran yang semakin besar mengenai potensi resesi Amerika Serikat (AS).

Ketegangan perdagangan semakin intens setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif yang lebih tinggi pada impor baja dan aluminium, meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan meningkatkan daya tarik Perak sebagai aset safe-haven. Trump juga menggambarkan ekonomi sebagai berada dalam "periode transisi," menandakan kemungkinan perlambatan. Para investor menafsirkan komentarnya sebagai peringatan awal akan potensi gejolak ekonomi di depan.

Komoditas yang tidak menghasilkan bunga termasuk Perak mendapatkan daya tarik seiring dengan pendinginan inflasi AS yang lebih dari yang diperkirakan pada bulan Februari, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan memotong suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.

Inflasi headline bulanan AS melambat menjadi 0,2% pada bulan Februari dari 0,5% pada bulan Januari, sementara inflasi inti melambat menjadi 0,2%, di bawah perkiraan 0,3%. Secara tahunan, inflasi headline turun menjadi 2,8% dari 3,0%, sementara inflasi inti turun menjadi 3,1% dari 3,3%. Para pelaku pasar kini menunggu data Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada hari Kamis dan klaim pengangguran mingguan untuk petunjuk ekonomi lebih lanjut.

Selain itu, permintaan untuk Perak yang berdenominasi dolar bisa meningkat seiring dengan Dolar AS (USD) yang tetap tertekan akibat pendinginan inflasi. Greenback yang lebih lemah membuat komoditas lebih terjangkau bagi pembeli asing. Pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur USD terhadap enam mata uang utama, tetap stabil di sekitar 103,50.

Perak FAQs

Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak telah digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Meskipun kurang populer dibandingkan Emas, investor dapat beralih ke Perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, untuk nilai intrinsiknya atau sebagai lindung nilai potensial selama periode inflasi tinggi. Para investor dapat membeli Perak fisik, dalam bentuk koin-koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui sarana seperti Dana yang Diperdagangkan di Bursa, yang melacak harganya di pasar internasional.

Harga Perak dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Perak tetap stabil, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – Perak jauh lebih melimpah daripada Emas – dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.

Perak banyak digunakan dalam industri, khususnya di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi pada perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia ini yang digunakan dalam perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.

Harga Perak cenderung mengikuti pergerakan Emas. Ketika harga Emas naik, Perak biasanya mengikutinya, karena statusnya sebagai aset-aset safe haven serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons Perak yang dibutuhkan untuk menyamakan nilai satu ons Emas, dapat membantu menentukan valuasi relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio yang tinggi sebagai indikator bahwa Perak dinilai terlalu rendah, atau Emas dinilai terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio yang rendah mungkin menunjukkan bahwa Emas dinilai terlalu rendah relatif terhadap Perak.

 

Yen Jepang Menguat Terhadap USD, Menarik USD/JPY Mendekati Level 148,00

Yen Jepang (JPY) menguat terhadap mata uang Amerika selama sesi Asia pada hari Kamis dan bergerak menjauh dari terendah mingguan yang dicapai pada hari sebelumnya
Baca selengkapnya Previous

USD/IDR Hentikan Kenaikan, Rupiah Masih di level 16.450-an Pasca IHK AS

Pasangan mata uang USD/IDR tampak tengah mengonsolidasikan kenaikannya dari tiga hari sebelumnya. Rupiah Indonesia (IDR) sedang diperdagangkan di 16.457 melawan Dolar AS (USD) pada sesi Asia di hari Kamis. Pasangan mata uang ini ditutup di level 16.420 pada perdagangan hari Rabu setelah rilis data IHK AS semalam yang menunjukkan pelemahan.
Baca selengkapnya Next