Back

Emas Merayap Naik, Memangkas Beberapa Penurunan Baru-Baru ini dengan Fokus pada Inflasi PCE AS

  • Emas memangkas beberapa penurunan pada hari Jumat namun upaya kenaikan tetap terbatas di tengah penguatan Dolar AS secara luas.
  • Para investor enggan menjual Dolar AS menjelang data inflasi PCE AS untuk bulan November.
  • XAU/USD masih berada di bawah tekanan, terbatas di bawah $2.605


Emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan nada positif moderat pada hari Jumat setelah sell-off tajam sebelumnya pekan ini. Namun, upaya kenaikan masih terbatas saat para investor bersiap menghadapi rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS.

Pada hari Kamis, revisi lebih tinggi pada Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal ketiga, dan klaim pengangguran yang lebih rendah dari prakiraan telah mendukung sikap hawkish Federal Reserve (The Fed) untuk tahun 2025.

Ini membuat indeks Dolar AS berada di dekat tertinggi dua tahun menjelang rilis pengukur inflasi favorit The Fed. Para investor menunggu untuk melihat apakah kekhawatiran bank sentral AS terhadap inflasi yang lebih tinggi dapat dibenarkan. Angka yang kuat akan menimbulkan keraguan lebih lanjut pada siklus pelonggaran The Fed dan meningkatkan tekanan negatif pada Emas.


Imbal Hasil AS yang Lebih Tinggi dan USD yang Kuat Menjaga Pemulihan Emas Tetap Lemah

  • XAU/USD diperdagangkan lebih tinggi untuk hari kedua berturut-turut namun tidak memiliki momentum ke atas, dengan para pedagang enggan menjual Dolar AS menjelang laporan inflasi yang akan dirilis pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB).
  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS stabil di atas level 4,50% setelah naik 40 basis poin selama dua minggu terakhir. Ini menjadi penghalang bagi Emas karena Emas adalah aset yang tidak membayar bunga.
  • Inflasi PCE AS diprakirakan naik pada laju 0,2% di bulan November dalam basis bulanan, dengan tingkat tahunan diprakirakan naik ke 2,5% dari 2,3% di bulan Oktober.
  • PCE inti, yang dianggap lebih relevan untuk tujuan kebijakan moneter, diprakirakan turun ke 0,2% dari 0,3% pada basis bulanan dan naik kei 2,9% pada basis tahunan dari 2,8% di bulan Oktober.
  • Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh pada laju tahunan 3,1% pada kuartal ketiga, membaik secara signifikan dari kenaikan 2,8% yang sudah sehat yang diestimasi sebelumnya.
  • Demikian juga, Klaim Pengangguran mingguan turun ke 220 ribu pada pekan yang berakhir 13 Desember dari 242 ribu pada pekan sebelumnya, mengalahkan ekspektasi penurunan yang lebih lambat ke 230 ribu.

Analisis Teknis: XAU/USD Mempertahankan Tren Negatif di Bawah $2.625


Emas sedang mengalami pemulihan korektif dari level-level yang sangat oversold. Namun, tren yang lebih luas tetap bearish. Pasangan ini kesulitan menemukan penerimaan di atas $2.600 dan Relative Strength Index (RSI) pada grafik 4-jam tetap datar di level-level di bawah ambang batas 50, menyoroti momentum bearish.

Resistance langsung berada di tertinggi intra-day $2.605, dengan area resistance penting untuk menantang tren bearish di area $2.625-$2.630 (terendah 28 November dan 2 Desember). Di sisi bawah, support berada di terendah Rabu di sekitar $2.580, di depan palung November di $2.540.


Grafik 4 Jam XAU/USD

XAUUSD Chart

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

 

GBP/USD: Terbebani Perbedaan Pendapat – OCBC

Poundsterling (GBP) jatuh karena hasil pemungutan suara BoE yang mengejutkan meskipun BoE mempertahankan suku bunga di level 4,75%. MPC memberikan suara 6-3 untuk mempertahankan suku bunga. Deputi Gubernur Dave Ramsden, Swati Dhingra dan Alan Taylor semuanya memilih untuk memangkas 25bp. GBP/USD terakhir terlihat di 1,2506, catat Analis Valas OCBC, Christopher Wong.
Baca selengkapnya Previous

Interest Rate Decision Rusia Dicatat Di 21%, Di Bawah Harapan 23%

Interest Rate Decision Rusia Dicatat Di 21%, Di Bawah Harapan 23%
Baca selengkapnya Next