Back

Logam: Indonesia Mempertimbangkan Penurunan Kuota Pertambangan – ING

Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menerapkan penurunan besar-besaran pada kuota pertambangan nikel terutama untuk mendukung penurunan harga logam baterai, catat analis komoditas ING Ewa Manthey dan Warren Patterson.

Harga Nikel Berada di Bawah Tekanan

"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan berencana untuk membatasi jumlah bijih nikel yang boleh ditambang menjadi 150 juta ton pada 2025, turun tajam dari 272 juta ton tahun ini. Namun, diskusi mengenai potensi besaran pengurangan masih berlangsung dengan Pemerintah. Meningkatnya pasokan dari Indonesia dan pertumbuhan permintaan yang lebih lambat dari prakiraan telah membebani harga nikel."

"Namun, pengumuman tersebut gagal memberikan dukungan langsung pada nikel LME karena harga jatuh ke level terendah sejak November 2020 kemarin, saat para pelaku pasar terus berfokus pada pelemahan yang lebih luas pada aset-aset berisiko."

"Soal zinc, laporan pasar mengindikasikan bahwa Toho Zinc Co. yang berlokasi di Jepang akan menutup bisnis peleburan zinc-nya yang tidak menguntungkan pada akhir tahun ini, karena biaya pemrosesan bijih terus berada di dekat terendah multi-tahun. Perusahaan Jepang ini juga menarik diri dari investasi pertambangan menyusul "kerugian yang signifikan" di divisi sumber daya mineral."

Industrial Sales s.a. (MoM) Itali Oktober Naik Dari Sebelumnya -0.3% ke 0.5%

Industrial Sales s.a. (MoM) Itali Oktober Naik Dari Sebelumnya -0.3% ke 0.5%
Baca selengkapnya Previous

Penjualan Industri non musiman (Thn/Thn) Itali Oktober Naik Ke -5.3% Dari Sebelumnya -5.7%

Penjualan Industri non musiman (Thn/Thn) Itali Oktober Naik Ke -5.3% Dari Sebelumnya -5.7%
Baca selengkapnya Next